Jokowi Siapkan Rp 32,7 T Betulkan Jalan Rusak, Termasuk ‘Lampung Dajjal’

Kerusakan infrastruktur jalur di Indonesia masih terlampau besar. Pemerintah pun tak mau tinggal diam, melalui Instruksi Presiden (Inpres) No 3 Tahun 2023 mengenai Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah mempersiapkan Rp 32,7 triliun untuk lakukan perbaikan jalan-jalan yang rusak.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan perbaikan jalur ini sebetulnya disiapkan bukan gara-gara dipicu oleh masalah kerusakan jalur di Provinsi Lampung yang viral di tempat sosial. Namun, udah sejak lama Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyusun konsep untuk perbaikan jalur rusak secara besar-besaran di Indonesia.

Menurutnya, sebelum saat Inpres soal jalur daerah diterbitkan, udah sejak lama Jokowi memperoleh keluhan jalur rusak tiap-tiap datang langsung ke daerah. Keluhan-keluhan berasal dari masyarakat itu diungkap Jokowi dalam rapat kabinet dan terbentuk lah Inpres soal jalur daerah. “Sebetulnya, sejak Januari terhadap sementara ratas itu kan di-create Inpres percepatan pembangunan jalur daerah. Ini untuk tangani jalur provinsi, kabupaten, dan kota yang krena banyak keluhan ke pak Presiden sementara kunjungan kerja yang rusak. Di-create lah itu, Bappenas dan saya merumuskan itu,” ungkap Basuki disaat ditemui di Kawasan Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, Senin (15/5/2023). Dalam Inpres itu, Basuki mengatakan Kementerian Keuangan diminta mempersiapkan anggaran sebesar Rp 32,7 triliun untuk perbaikan jalur di semua Indonesia di 2023.

Sampai sementara ini, pihaknya baru mengusulkan pemanfaatan anggaran sebesar Rp 14,9 triliun saja untuk memperbaiki jalan-jalan rusak di semua Indonesia. Termasuk juga jalur rusak di Lampung yang sempat viral. “Ini baru tahap pertama saya usulkan ke Kemenkeu itu Rp 14,9 triliun. Untuk penanganan perbaikan jalur daerah, juga Lampung tempo hari itu. Ya saya kira berasal dari Rp 14,9 triliun itu hampir semua wilayah Indonesia, nggak ada yang khusus,” ungkap Basuki.

Basuki tak mengatakan jalur mana saja yang memperoleh dukungan untuk diperbaiki. Namun, dia bilang ada ribuan jalur yang diperbaiki dengan duwit belasan triliun itu. Kebanyakan jalur yang diperbaiki adalah jalur di taraf kabupaten/kota. “Ini cuma baru tahap pertama sampai Mei yang Rp 14,9 triliun. Ini gara-gara wajib siap readiness criteria-nya, kan di Inpres juga ada kriterianya jalur mana yang sanggup ditangani di Inpres ini. Nanti paruh ke dua ada lagi, pokoknya total th. ini Rp 32,7 triliun,” papar Basuki

Jalan Rusak Kranji Bakal Dibeton, Got Tak Dibangun gara-gara Anggaran Kurang

Jl Jenderal Sudirman-Jl I Gusti Ngurah Rai di Kranji, Kota Bekasi, langsung dibeton sehabis sekian lama rusak. Namun, perbaikan jalur itu tidak akan disertai pembangunan drainase (got) di lokasi.
“Salurannya belum ditangani. Anggarannya nggak cukup,” kata Idi Sutanto, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi Meski tidak ada konsep pembangunan got, Idi Sutanto yakin jalur yang dibangun nantinya akan tidak cepat rusak. Soalnya, materialnya berupa beton. “Tapi terkecuali jalur udah dibeton, kena air masih awet,” kata Idi Sutanto. Sebelumnya, meninjau wilayah jalur rusak di sini terhadap 9 Maret lalu. Warga menyampaikan kritiknya soal ketiadaan got yang lumayan di sini. Ketiadaan got dinilai udah jadi biang kerok jalur rusak di sini. Warga bernama Padma (23) meminta perbaikan dijalankan tidak berupa sementara.

“Terus langkah nambalnya juga kan, bukan nyalahin gitu ya, harusnya mah buat ini saluran air, irigasi, biar air nggak menggenang di tengah-tengah jalanan. Kalau ada hujan kan air nutupin lubang, gitu. Nggak ada saluran pembuangan,” ungkapnya. Warga bernama Royadi (20) mengatakan jalanan di sini sering ditambal dan kemudian rusak lagi. Dia meminta ada perbaikan yang lebih permanen.”Iya, baru ditambal, rusak lagi,” kata Royadi. Baca artikel binamargadki.net, “Jalan Rusak Kranji Bakal Dibeton, Got Tak Dibangun gara-gara Anggaran Kurang.